Kembali ke khittah Pendidikan
Khittah pendidikan dapat dimaknai sebagai
garis dan arah pendidikan atau penyelenggaraan pendidikan yang mengacu pada
prinsip dasar pendidikan. Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
manusia Indonensia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri
serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Pandangan kami arah pendidikan di Indonesia
sudah benar.Namun dalam perjalanan itu terdapat beberapa yang keluar dari
jalurnya.Hal ini disebabkan karena longgarnya pegangan terhadap agama ,kurang
efektifnya pembinaan moral yang dilakukan oleh rumah tangga sekolah maupun
masyarakat,budaya yang materialistis hedonistis dan sekularistis ,belum adanya
kemauan yang sungguh-sungguh dari pemerintah,kurangnya pendidikan Agama dan
moral,contoh perilaku sebagian orang dewasa yang belum bisa menjadi
panutan,serta perkembangan tehnologi yang tidak sebanding dengan kemampuan
orang tua untuk memfilternya.
Pintu masuk kembali ke khittah pendidikan melalui 3 Jalur yaitu:
Berbagai upaya perlu dilakukan
pemerintah,masyarakat dan pemangku pendidikan untuk mengembalikan arah khittah
perjuangan pendahulu kita melalui beberapa pintu masuk diantaranya:
1. Jalur
Sekolah:
a. Mengimplementasikan gerakan leterasi sekolah,
Literasi Sekolah dalam konteks GLS adalah kemampuan
mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai
aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak,menulis, dan/atau berbicara.
b. Budaya sekolah,
Budaya adalah suatu falsafah yang didasari oleh pandangan
hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan, kekuatan pendorong,
membudaya dalam kehidupan suatu kelompok
c. Pendidikan karakter,
bahwa pendidikan karakter merupakan upaya-upaya yang
dirancang dan dilaksanakan secara sistematis untuk membantu peserta didik
memahami nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha
Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud
dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan
norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat.
d. Sekolah aman
Sekolah aman,adalah upaya pencegahan terhadap kekerasan,
pornografi, radikalisme, dan narkotika serta obat-obatan terlarang. Hamid
menyebutkan infiltrasi 4 unsur tadi sulit dibendung terutama melalui gawai yang
dimiliki pelajar
e. Pendidikan lingkungan.
Dan bumi kita sesungguhnya sangat membutuhkan peran-peran
kita untuk menjaga keseimbangan kehidupan agar selalu berada pada posisi yang
harmonis. Sesungguhnya tidak ada satu peranpun yang terasa lebih penting atau
lebih bergengsi dari peran lainnya.
f. Internalisasi nilai nilai budi pekerti luhur kedalam matapelajaran.
Proses internalisasi nilai-nilai karakter bangsa melalui
mata pelajaran dilakukan melalui kurikulum berupa silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran, kegiatan interakurikuler dan ekstrakurikuler.
g. Keteladanan.
Dengan demikian, keteladanan seorang guru bagi para
siswanya merupakan suatu keniscayaan. Sehingga guru sebagai sosok digugu dan
ditiru akan selalu menjadi semboyan yang melekat pada setiap guru di negeri ini
2). Jalur Masyarakat
a. Penanaman budi perkerti dimulai sejak dini
Sebagai contoh, ajari anak untuk menghormati orang tua
dengan mencium tangan mereka saat bertemu,mengajarkan bahasa yang baik dan
benar kepada anak .
b. Rumah adalah tempat yang paling tepat
Rumah adalah tempat terbaik untuk mengajarkan budi
pekerti kepada anak. Seiring perkembangan zaman, anak dituntut untuk
menghabiskan lebih banyak waktu di sekolah. Anda mungkin merasa bahwa
pendidikan budi pekerti telah diajarkan kepada mereka di sekolah, tetapi adalah
tanggung jawab Anda sebagai orang tua untuk mengajarkan budi pekerti kepada
anak Anda.
Bagaimana bersosialisasi dalam masyarakat, norma-norma
yang perlu mereka ketahui, serta etika dalam bertindak perlu Anda ajarkan.
Berikanlah hukuman-hukuman yang wajar saat anak Anda melanggar tata krama yang
diajarkan, agar anak mengetahui dan mengubah kesalahan yang telah mereka
lakukan.
c. Jadilah teladan bagi anak-anak Anda
Tanpa Anda sadari, perilaku serta gaya bahasa Anda ditiru oleh anak-anak
Anda. Sebagai contoh, cara berbicara seorang anak tidak akan jauh dari orang
tuanya. Jika Anda sering berteriak-teriak di rumah, anak Anda juga akan berbuat
demikian. Mulailah untuk menerapkan apa yang ingin Anda ajarkan kepada anak
Anda. Jika Anda tidak tahu atau mengerti tentang budi pekerti atau norma-norma
yang berlaku dalam masyarakat, mulailah untuk belajar dan menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari. Jika Anda tahu bahwa mencuri itu salah, berhentilah
untuk melakukan korupsi dalam pekerjaan Anda. Contoh lain adalah Anda
mengajarkan anak Anda untuk menghormati orang tua, tetapi Anda berbicara kasar
serta bersikap tidak hormat kepada orang tua Anda sendiri. Anda tidak dapat
mengajarkan sesuatu kepada anak yang tidak Anda lakukan. Anda dapat menyakiti
perasaan anak Anda jika dia mengetahui tentang kelakuan buruk Anda.
3).Jalur Pemerintah:
Jalur yang harus ditembuh pemerintah untuk
mengembalikan Khittah pendidikan antara lain:
a. Melaksanakan kewenangan desentralisasi kebijakan Kembali ke khittah
Pendidikan
b. Melaksanakan kewenangan tugas dekosentrasi kebijakan pada pendidikan dasar dan menengah.
c. Memasukkan anggaran Kembali ke khittah Pendidikan dalam APBD KabupatenLombok Utara.
d. Merumuskan kebijakan teknis Kembali ke khittah Pendidikan pada pendidikan dasar.
e. Melaksanakan bimbingan teknis Kembali ke khittah Pendidikan pada
pendidikan dasar.
f. Melaksanakan kerja sama dan pemberdayaan peran serta masyarakat dalam Kembali
ke khittah Pendidikan pada pendidikan
dasar dan menengah.
g. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi Kembali ke khittah Pendidikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar