Bersyukurlah |
Hampir semua orang yang bekerja
tentunya wajar merasa lelah. Rasa lelah bahkan tidak dapat didefinisikan begitu
saja karena mencakup begitu banyak makna di dalamnya. Seorang yang bekerja
mungkin merasa lelah disebabkan oleh begitu banyak tekanan yang ia rasakan
dalam menyelesaikan segala tugas-tugas pekerjaannya. Seorang guru misalnya
mempunyai tugas tanggungjawab sebagai pengajar, guru sebagai pembimbing, guru
sebagai administrator, guru sebagai perencana, guru sebagai pelaksa pengajaran
dan masih banyak lagi tugas guru yang lain. Layak untuk direnungkan, tidak ada
profesi yang paling mulia di muka bumi ini selain menjadi guru. Profesi guru
merupakan profesi yang mulia. Namun, tak akan mungkin kemuliaan dan kelelahan
seorang guru bisa diperoleh tanpa sikap profesionalisme dan rasa syukur dalam
diri mereka sendiri.
Jika sebagai seorang guru harus
bekerja keras,membina siswa agar menjadi manusia berwatak
(berkarakter),memberikan bimbingan kepada murid,melakukan diagnosis atas
kesulitan-kesulitan belajar dan mengadakan penilaian atas kemajuan belajar
,pekerjaan itu tidak mungkin bisa dilakukan di sekolah terkadang keluarga
terabaikan. Maka syukurilah kelelahan itu. Karena ada banyak individu-individu
di sana yang hanya bisa merenung, meratapi nasibnya yang pengangguran. Menurut
saya lelah itu kodrati .Tidak boleh kita bermalas-malasan dengan alasan nanti
lelah atau takut lelah. Justru lelah itu pertanda kita masih diberi kesempatan
hidup. Memotivasi diri untuk menghadapi kelelahan,diantaranya :
Pertama, syukuri karena lelah itu
menghasilkan. Perlu orientasi hasil jangan sekedar uang. Maknai hasil dengan
bisa mewujudkan cita-cita bangsa yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, manusia yang beriman dan bertaqwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan
dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan
mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Kedua, Syukuri dan jangan mengeluh. Keluhan
akan membuat lelah menjadi kelelahan dan
merusak pikiran serta hati.Kalau mau mengeluh kita tidak perlu harus belajar
lebih 16 tahun untuk menjadi guru.
Ketiga, Syukuri karena Allah
telah menghantarkan kita menjadi seorang guru.Tak ada alasan bagi seorang guru
untuk tidak bersyukur kepada Allah. Sebanyak apa pun ibadah yang dilakukan, tak
akan sebanding dengan nikmat dan karunia yang telah diterima dari Allah, karena
hakikat dari ibadah, sebagai ungkapan rasa syukur seorang hamba kepada
TuhanNya.
Marilah kita mensyukuri kelelahan
kita sebagai seorang guru karena dengan syukur kita dijauhkan dari sifat ingkar
terhadap nikmat Allah,membuat hati kita menjadi lapang dada dan bahagia
Terhindar dari azab.Syukuri karena lelah yang baik itu bernilai ibadah. Lelah
yang baik itu menghasilkan. Bersyukurlah,Allah pasti akan menambah
nikmatNya.Semoga menginsfirasi. (HAKA)