Penutupan diklat Kepala Sekolah Lombok Utara |
TANJUNG- Sebanyak 39 guru SD dan
SMP se Kabupaten Lombok Utara, mengikuti In ke-2 calon kepala sekolah di Aula SMPN 1 Tanjung, Kamis
24 Mei 2018.
Penilaian telah dilakukan terhadap
peserta diklat calon kepala sekolah mencakup aspek knowledge, attitude dan
skills. Penilaian dilaksanakan secara berkesinambungan pada setiap tahapan
diklat, yakni In-Service Learning 1, On-the-Job Learning dan In-Service
Learning 2. Sekarang ini merupakan penilaian aspek Skills. Implementasi
penilaian skill dilakukan terhadap portofolio dan presentasi hasil yang
dilakukan pada On-the-Job Learning.
Dalam sambutan diacara penutupan
diklat Kepala LPMP NTB bapak Minhajul Ngabidin, S.pd M Si, mengajak para
peserta untuk senantiasa berupaya meningkakan mutu sekolah dan profesionalisme
Kepala Sekolah. Upaya ini tidak akan terwujud begitu saja tanpa adanya motivasi
dan adanya kesadaran dalam diri kepala sekolah tersebut.
Sementara H.Karmin yang mewakili
Kepala dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olah Raga Lombok Utara mengawali
sambutanya dengan menceritakan pengalamanan semasa kecilnya mengikuti pagelaran
wayang bapaknya yang merupakan seorang dalang terkenal di kota Solo. Pria yang
sering dipanggil Haka ini mengisahkan sebuah cerita pewayangan versi Jawa, Gatotkaca
dan Kawah Candradimuka.
Sejak kecil, Jabang Tetuka sudah
menunjukkan keperkasaannya. Suatu waktu, dia “dijagokan” oleh para dewa untuk
mengalahkan pasukan Raksasa. Saat itu Khayangan memang diserang dari berbagai
penjuru, digempur habis-habisan oleh Kala Pracona dan ribuan pasukan
tangguhnya. Jabang Tetuka hanya mampu menahan dan mengimbangi pasukan tersebut
maka, Bayi Tetuka pun “ditempa” kesaktiannya dengan cara diceburkan ke dalam
kawah Candradimuka. Para dewa kemudian melontarkan berbagai jenis senjata
pusaka ke dalam kawah tersebut. Maka muncullah Tetuka yang telah berubah
menjadi wujud lelaki Remaja lengkap dengan senjata pusaka para dewa. Tetuka
lalu dikenal dengan nama Gatotkaca, seorang ksatria Pringgadani yang kuat dan
dapat terbang secepat kilat. Dengan senjata-senjata tersebut, Gatotkaca pun
berhasil mengalahkan Kala Pracona. Dan menjadi Raja yang adil bijaksana dan rela
berkorban demi rakyatnya.
Dari analogi ini, kepala sekolah
digembleng, ditempa oleh LP2KS dan LPMP selama lebih dari 3 bulan sebagai cara
untuk membuat mental kepala sekolah menjadi mental berjiwa besar yang
bersenjatakan aspek knowledge, attitude dan skills sehingga dapat diandalkan
dan diharapkan menjadi orang yang memiliki makna dan arti bagi bangsa dan
negara, serta memberikan pengaruh yang positif bagi Implementasi Gerakan
Kembali ke Khittah Pendidikan.
Di akhir sambutanya Haka berpesan pada peserta “Berikanlah
seluruh tenaga dan pikiranmu untuk kemajuan
bangsa dan negara pada umumnya dan Lombok Utara pada khususnya”. (Haka)